cover
Contact Name
Meinia Prasyesti Kurniasari
Contact Email
meiniaprasyesti@fisip.unair.ac.id
Phone
+62315034015
Journal Mail Official
palimpsest@fisip.unair.ac.id
Editorial Address
Departemen Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Kampus B, Universitas Airlangga Jalan Dharmawangsa Dalam, Surabaya 60286, Jawa Timur
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan
Published by Universitas Airlangga
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan (p-ISSN: 2086-0994) (e-issn: 2745-6862) is open access, peer-reviewed and scientific journal published by Department of Information and Library Science, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Airlangga. The objective of Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan is to publish outstanding and original articles which advance the theoretical understanding of, and promote and report empirical research about the widest range of library and information science topics. The journal encourages, and welcomes, submission of papers which report findings using, research study, literature study, and book review. We are committed to ensuring that advertising, reprint or other commercial revenue has no impact or influence on editorial decisions. Our main goal is to disseminate current and original articles from researchers and practitioners on various. Focus and Scope Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan receives manuscripts from both original and literature reviews in the field of library and information science. - Library - Information Society - Data Science - Library Management - Information and Disability - Information Management - Archives and Documentation - Information Policies - Information Behaviour
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 11 No. 1 (2020): PALIMPSEST: JURNAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN" : 7 Documents clear
Budaya Membaca dalam Membangun Kemampuan Praktik Menulis Pada Kalangan Penulis Forum Lingkar Pena di Kota Surabaya Rizky Ayu Fardiana
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan Vol. 11 No. 1 (2020): PALIMPSEST: JURNAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pjil.v11i1.21862

Abstract

AbstractThe phenomenon of the emergence new writers in Indonesia provides its own unique view. This is inseparable from the development of writing trends. Interestingly, if the writer used to be dominated by adults who have long been in the world of authorship, now many emerging new writers originating from a reader. Most writers who begin writing have their roots in their habit of reading books. To develop a reading interest in writers, a supportive environment is needed, one of which is to follow the writing organization or community. Forum Lingkar Pena is an organization engaged in writing and reading. Forum Lingkar Pena activity that focuses on writing and reading helps new writers develop their writing skills. This qualitative study seeks to uncover the habit of reading and capital used by writers to develop writing skills. This study uses anethnographic method that centers on the activities of the authors in the Forum Lingkar Pena organization and uses snowball sampling techniques in determining its information, by conducting in-depth interviews with five informants who are writers of Forum Lingkar Pena. With the help of the theory of habitus and the production of capital belonging to Pierre Bourdieu, this study reveals how the capital obtained by the author in the realm is influenced by the reading habit they have. This study produced three types of writers, namely novice writer, intermediate writer and expert writer. In addition, researchers also found new findings that the habitus of reading certain readings will form writers to produce works similar to the reading they enjoy.Keywords: reading culture; habitus; capital production; writer; Forum Lingkar PenaAbstrakFenomena pertumbuhan penulis di Indonesia tidak terlepas dari adanya perkembangan tren menulis. Menariknya, jika dahulu penulis didominasi oleh kalangan yang telah lama berada di dunia kepenulisan, kini banyak bermunculan penulis-penulis baru yang berawal dari seorang pembaca. Sebagian besar penulis mengawali keinginan menulis dari kebiasaan membaca. Untuk mengembangkan kebiasaan membaca pada penulis, diperlukan peran aktif lingkungan terdekat seperti keluarga, lembaga pendidikan formal, maupun komunitas dan organisasi kepenulisan. Forum lingkar pena merupakan organisasi yang bergerak pada bidang menulis dan membaca. Kegiatan Forum Lingkar Pena berfokus pada literasi termasuk kegiatan menulis dan membaca dimana membantu penulis dalam mengembangkan kemampuan menulisnya. Studi kualitatif ini berusaha untuk mengungkap habitus membaca dan modal yang digunakan penulis untuk mengembangkan praktik menulis. Studi ini menggunakan metode etnografi yang terpusat pada aktifitas penulis dalam organisasi Forum Lingkar Pena dan menggunakan teknik snowball sampling dalam penentuan informannya, dengan melakukan wawancara mendalam terhadap lima informan yang merupakan penulis anggota Forum Lingkar Pena. Dengan dibantu teori habitus dan produksi modal milik Pierre Bourdieu, studi ini mengungkap modal yang didapatkan penulis dalam ranah dipengaruhi oleh habitus membaca penulis di masa lalu yang dipraktikkan kembali pada bentuk yang berbeda sesuai dengan kondisi sosial. Penelitian ini menghasilkan tiga tipe penulis, yaitu novice writer, intermediate writer dan expert writer.Kata kunci: budaya membaca; habitus; produksi modal; penulis; Forum Lingkar Pena
Front Matter Vol 11 No 1, 2020 Front Matter
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan Vol. 11 No. 1 (2020): PALIMPSEST: JURNAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pjil.v11i1.22114

Abstract

Perilaku Pencarian Informasi Tentang Parenting Pada Ibu Baru yang Bekerja (Studi Pada Stikes Bhakti Husada Mulia) Lasenta Adriyana; Moch.Fikriansyah Wicaksono
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan Vol. 11 No. 1 (2020): PALIMPSEST: JURNAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pjil.v11i1.21867

Abstract

AbstractInformation becomes a necessity that cannot be separated from everyone, both in work, study, and in daily lives. The development of information is supported by the ease of internet access that is present today both for ordinary people and for an institution. In the work environment at the STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, the search for information using the internet is usually done, especially in meeting daily information needs. One of the most frequently sought information is about parenting carried out by new moms who work in BHM STIKES and have children under five. New moms who work cannot fully accompany their children even though the important moment of a child in his growth period at 0 to 5 years old or commonly called the child's golden age. So that information about parenting is expected to help in daily parenting. This study will analyze how the information seeking behavior about parenting by new moms who work at STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun. The informants in this study were new moms who worked on STIKES BHM with employee status, active lecturers, lecturers who were studying further, and laboratory assistants.Keywords: new moms; seeking information behavior; parenting; STIKES BHM. AbstrakInformasi menjadi suatu kebutuhan yang tidak lepas dari setiap orang, baik dalam pekerjaan, studi, maupun dalam kehidupan sehari-harinya. Perkembangan informasi didukung dengan kemudahan akses internet yang hadir saat ini baik bagi masyarakat biasa maupun bagi sebuah institusi. Dalam lingkungan kerja di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun, pencarian informasi menggunakan internet sudah biasa dilakukan, terutama dalam memenuhi kebutuhan informasi sehari-hari. Salah satu informasi yang sering dicari adalah tentang parenting yang dilakukan oleh ibu baru yang bekerja pada STIKES BHM dan memiliki anak usia balita. Ibu baru yang bekerja tidak dapat mendampingi anaknya secara penuh padahal moment penting anak dalam masa pertumbuhan adalah di usia 0 sampai 5 tahun atau biasa disebut usia emas anak. Sehingga informasi tentang parenting diharap dapat membantu dalam pola asuh sehari-harinya. Tujuan Penelitian ini akan menganalisis bagaimana perilaku pencarian informasi tentang pola asuh atau parenting untuk anaknya oleh ibu baru yang bekerja di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun. Informan dalam penelitian ini adalah ibu baru yang bekerja pada STIKES BHM dengan status karyawan, dosen yang aktif mengajar, dosen yang sedang studi lanjut, dan laboran.Kata kunci: ibu baru; perilaku pencarian informasi; pola asuh; STIKES BHM
Back Matter Vol 11 No 1, 2020 Back Matter
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan Vol. 11 No. 1 (2020): PALIMPSEST: JURNAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pjil.v11i1.22115

Abstract

Perilaku Penemuan Informasi Mahasiswa Shopaholic tentang Fashion di Surabaya Yuniar Dwi Puspitasari
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan Vol. 11 No. 1 (2020): PALIMPSEST: JURNAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pjil.v11i1.21887

Abstract

AbstractInformation about fashion is an activity that is intended to find information about fashion that you want to know. Information discovery activities are not only to fulfill the information needs but also to increase students' knowledge about fashion. In information discovery activities students can obtain information on the internet such as social media, websites, markets, and on television. But in the process of finding information there are still quite a lot of students who experience obstacles and constraints ranging from accessing to purchasing something. Regarding fashion, it is very pleasing to lifestyle, where fashion can be the identity, features, or differences of the individual's expression. Besides that, a person's lifestyle will draw attention to the situation and realize it or not will make a person have a hedonic nature or often called consumptive. This research uses descriptive quantitative. This study uses the Everyday Life Information Seeking Behavior theory by Reijo Savolainen (1995). The research location was conducted at the University in Surabaya, namely at Airlangga University, PERBANAS, Surabaya University, and Surabaya State University. The sampling method uses purposive sampling with a total of 100 respondents. The results of the study show the facts about students who find fashion information most often sought is clothing as much as 70% with an average duration of 1-2 hours at night. Besides that, the habit of meeting the desired information needs is accessing an idol figure and also viewing photos/videos on social media 82%. The second is shopaholic student information source preferences in finding information needed by students using smartphones to access Instagram social media. And information sources used to find information are 75% handpicked information sources. Related to problems in information discovery. Where shopaholic students who spent the information found 63%, related to the information obtained related to product/product information as much as 58%. The mode search information that was carried out was fulfilled by carrying out the activity of searching again by using the free and relevant source of information.Keywords: Information discovery behavior, students, fashion, lifestyle  AbstrakPerilaku penemuan informasi fashion merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menemukan informasi tentang fashion yang ingin diketahui. Aktivitas penemuan informasi tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan informasi juga dengan tujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang fashion. Dalam aktivitas penemuan informasi mahasiswa bisa mendapatkan informasi di internet seperti media sosial, website, market place maupun di televisi. Namun dalam proses penemuan informasi masih cukup banyak mahasiswa yang mengalami hambatan dan kendala mulai dari pengaksesan sampai dengan pembelian barang. Berbicara tentang fashion erat kaitannya dengan gaya hidup, dimana fashion bisa menjadi identitas, ciri, atau gambaran atas ekspresi individu tersebut. Disamping itu, gaya hidup seseorang akan berpengaruh pada perilaku dan disadari atau tidak akan membuat seseorang memiliki sifat hedonis atau sering disebut konsumtif. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori Everyday Life Information Seeking Behaviour oleh Reijo Savolainen (1995). Lokasi penelitian yaitu dilakukan di empat Universitas di Surabaya, yaitu di Universitas Airlangga, PERBANAS, Universitas Surabaya, dan Universitas Negeri Surabaya. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah 100 responden. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan mahasiswa dalam penemuan informasi fashion yang paling sering dicari yaitu pakaian sebanyak 70% dengan rata-rata durasi 1-2 jam pada malam hari. Disamping itukebiasaan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan yaitu mengakses sosok idola dan juga melihat foto/video di media sosial 82%. Yang kedua yaitu preferensi sumber informasi mahasiswa shopaholic dalan penemuan informasi mayoritas mahasiswa menggunakan smartphone, untuk mengakses media sosial instagram. Dan mayoritas sumber informasi yang digunakan untuk melakukan penemaun informasi ialah sumber informasi yang dipilih sendiri 75%. Yang ketiga terkait penyelesaian masalah dalam penemuan informasi. Dimana mahasiswa shopaholic yang mengalami kendala dalam penemuan informasi terdapat 63%, mayoritas bentuk kendala yang pernah dialami yaitu terkait informasi barang/produk sebanyak 58%. Hasil penelusuran informasi fashion yang dilakukan mayoritas terpenuhi dengan melakukan kegiatan pencarian ulang dengan menggunakan sumber informasi yang gratis dan relevan.Kata kunci : Perilaku penemuan informasi, mahasiswa, fashion, gaya hidup
Kesenjangan Digital Akibat Kondisi Demografis di Kalangan Masyarakat Rural Renaldy Oktavianoor
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan Vol. 11 No. 1 (2020): PALIMPSEST: JURNAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pjil.v11i1.21888

Abstract

AbstractDigital gap or digital divide is a problem that emerged in the community because of the development of ICT (information and communication technology) are less prevalent. This problem is often experienced by rural communities, for urban communities first get a chance to feel the impact of the development of ICT infrastructure when compared with rural communities. Ariyanti stated that the digital divide is caused by four factors, infrastructure, skill, language content, and utilization. Therefore, researchers interested in conducting research in Argosari village, Lumajang. This research uses descriptive quantitative method with a sampling technique using accidental sampling. The results of this research found that all respondents own a smartphone, but internet access availability in the village Argosari still poor. Skill owned by villagers of Argosari still much in the learning phase using ICT tools, with a percentage of 64%. The ability of the respondents in understanding the English language content still many expressed very difficult in understanding the English language content on the Internet, with a percentage of 51%. On the utilization of ICT tools, 80% of respondents have started using their ICT tools for browsing activity. Researchers found that there is a relationship between the age of a person with activities you do while using technological devices; there is a relationship between a person's last education level with their skills in operating the technological features of the device; there is a relationship between education level last person with their skill in operating a search engine; there is a relationship between a person's last level of education with their ability to understand content in English.Keywords: digital divide; rural communities; information and communication technology AbstrakKesenjangan digital atau digital divide merupakan sebuah permasalahan yang muncul di masyarakat karena adanya perkembangan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang kurang merata. Permasalahan ini kerap dialami oleh masyarakat rural (masyarakat pedesaan), karena masyarakat urban (masyarakat perkotaan) lebih dulu mendapatkan kesempatan untuk merasakan dampak pembangunan infrastruktur TIK jika dibandingan dengan masyarakat rural. Ariyanti menyatakan bahwa kesenjangan digital disebabkan oleh 4 faktor, yaitu faktor infrastruktur, skill, konten bahasa, dan pemanfaatan. Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Desa Argosari, Lumajang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa seluruh responden sudah memiliki smartphone, akan tetapi akses internet yang tersedia di Desa Argosari masih buruk. Skill yang dimiliki masyarakat Desa Argosari masih banyak yang dalam tahap belajar menggunakan perangkat TIK, dengan persentase 64%. Kemampuan para responden dalam memahami konten yang berbahasa inggris masih banyak yang menyatakan sangat kesusahan dalam memahami konten yang berbahasa Inggris di internet, dengan persentase 51%. Pada bagian pemanfaatan perangkat TIK, sebanyak 80% responden sudah mulai menggunakan perangkat TIK mereka untuk aktivitas browsing. Peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan antara usia seseorang dengan aktivitas yang dilakukan saat menggunakan perangkat teknologi; terdapat hubungan antara jenjang pendidikan terakhir seseorang dengan skill mereka dalam mengoperasikan fitur pada perangkat teknologinya; terdapat hubungan antara jenjang pendidikan terakhir seseorang dengan skill mereka dalam mengoperasikan search engine; terdapat hubungan antara jenjang pendidikan terakhir seseorang dengan kemampuan mereka dalam memahami konten yang berbahasa Inggris.Kata kunci: kesenjangan digital; masyarakat rural; teknologi informasi dan komunikasi
Perilaku Penemuan Informasi pada Mahasiswa UKM Sinematografi Universitas Airlangga Lavena Reghita
Palimpsest: Jurnal Ilmu Informasi dan Perpustakaan Vol. 11 No. 1 (2020): PALIMPSEST: JURNAL ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/pjil.v11i1.21889

Abstract

Abstract Information seeking behavior among students of Cinematography to produce film work, is motivated by a gap that can lead to information needs based on the interests of students of Cinematography. Information needs of students Cinematography UKM is based on information needs based on environmental factors, namely information relating to the storyline. In addition, most students of Cinematography UKM produce films with the theme of one's experience. To meet these needs, students of UKM Cinematography have obstacles in the process of finding information, this proves that students of UKM Cinematography carry out the process of finding information. This study aims to determine the description of information seeking behavior in students of cinematographic, therefore this study uses the Wilson-Ellis Information Seeking Behavior Model. The method used in this research is quantitative descriptive method using total sampling technique. This study provides results regarding information related to the story line (65.6%) as the needs needed by Sinematogarfi UKM students, with the theme of one's experience (67.2%) which is done by conducting research (50.8%) first. The obstacle that is often experienced by students of UKM Cinematography is the difference of opinion (36.1%) when discussing with other UKM. For the references that are often used by students of UKM Cinematography, most of them are articles (73.8%) that are done at the browsing stage. In addition, seminars, workshops, film operations and film festivals (50.8%) are the preferred access for most students of Cinematography.Keywords: Information Searching Behavior; Information Needs; Student Cinematography AbstakPerilaku pencarian informasi di kalangan mahasiswa Sinematografi untuk menghasilkan karya film, dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan yang dapat menimbulkan kebutuhan informasi berdasarkan minat mahasiswa  Sinematografi. Kebutuhan informasi mahasiswa UKM Sinematografi didasarkan pada kebutuhan informasi yang didasarkan pada faktor lingkungan yaitu informasi yang berkaitan dengan jalan cerita. Selain itu, sebagian besar mahasiswa UKM Sinematografi memproduksi film bertema pengalaman sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut mahasiswa UKM Sinematografi mengalami kendala dalam proses pencarian informasi, hal ini membuktikan bahwa mahasiswa UKM Sinematografi melakukan proses pencarian informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pencarian informasi pada mahasiswa sinematografi, oleh karena itu penelitian ini menggunakan Model Perilaku Pencarian Informasi Wilson-Ellis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini memberikan hasil mengenai informasi terkait alur cerita (65,6%) sebagai kebutuhan yang dibutuhkan oleh mahasiswa UKM Sinematogarfi, dengan tema pengalaman seseorang (67,2%) yang dilakukan terlebih dahulu dengan melakukan penelitian (50,8%). Kendala yang sering dialami mahasiswa UKM Sinematografi adalah perbedaan pendapat (36,1%) saat berdiskusi dengan UKM lain. Untuk referensi yang sering digunakan mahasiswa UKM Sinematografi, sebagian besar berupa artikel (73,8%) yang dikerjakan pada tahap browsing. Selain itu, seminar, lokakarya, operasi film dan festival film (50,8%) merupakan akses yang disukai oleh sebagian besar mahasiswa Sinematografi. Kata Kunci: Perilaku Mencari Informasi; Kebutuhan Informasi; Sinematografi Mahasiswa

Page 1 of 1 | Total Record : 7